Masa Depan QRIS Antarnegara: Peluang Baru bagi Penyedia Jasa Pembayaran

Di tengah pesatnya perkembangan pembayaran digital, QRIS Antarnegara hadir sebagai solusi pembayaran lintas batas berbasis kode QR yang memungkinkan transaksi antarnegara tanpa perlu pertukaran fisik mata uang. Lebih dari sekadar alat pembayaran, QRIS Antarnegara membuka peluang ekspansi pasar internasional, menyederhanakan transaksi lintas batas, dan mempercepat adopsi teknologi finansial di berbagai sektor.

Pencapaian dan Dampak QRIS Antarnegara

Menurut siaran pers Bank Indonesia, QRIS Antarnegara telah menjadi inovasi unggulan yang berhasil meningkatkan efisiensi transaksi, memperkuat konektivitas, dan mendorong inklusi keuangan. Keberhasilan meraih penghargaan Qorus Reinvention Awards Asia Pacific 2023 membuktikan bahwa teknologi ini memiliki manfaat jangka panjang, khususnya bagi pelaku usaha dan perbankan, serta potensi besar untuk terus berkembang di masa depan.

Per kuartal I-2025, pengguna QRIS telah mencapai 56,3 juta, dengan volume transaksi sebesar 2,6 miliar kali senilai Rp252,1 triliun, melibatkan lebih dari 38 juta merchant, mayoritas dari kalangan UMKM. Pertumbuhan tahunan yang signifikan mencapai 169,15% mencerminkan besarnya antusiasme pasar terhadap solusi pembayaran lintas batas ini.

Ekspansi Global QRIS Antarnegara

Bank Indonesia berkomitmen memperluas kerja sama penggunaan QRIS Antarnegara dengan lebih banyak negara mitra. Saat ini, Jepang, India, Korea Selatan, Arab Saudi, dan China tengah mengantri untuk bergabung, menyusul Singapura, Malaysia, dan Thailand yang telah lebih dulu mengadopsi. Langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan di sektor perdagangan, pariwisata, dan ekonomi digital secara lebih luas.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, meski mengadopsi standar global Europay, MasterCard, Visa (EMV), QRIS telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal untuk menciptakan standar nasional yang adaptif. Hal ini memungkinkan integrasi lebih luas tanpa mengorbankan aspek keamanan maupun kenyamanan pengguna.

Simak juga: Regulasi dan Keamanan QRIS Antarnegara: Keuntungan Untuk Penyedia Jasa Keuangan

Bagaimana PJP/Perbankan Bisa Mempersiapkan Diri Menghadapi Digitalisasi Pembayaran

Transformasi digital di sektor pembayaran bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Dengan berkembangnya penggunaan QRIS, termasuk ekspansi QRIS Antarnegara, perbankan dituntut untuk mengadopsi teknologi ini secara strategis guna menjaga daya saing serta memperluas cakupan layanan. Implementasi yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang bisnis baru di ranah internasional.

Agar tetap relevan dan adaptif terhadap ekosistem pembayaran global, PJP perlu mengambil langkah-langkah berikut:

Integrasi sistem QRIS lintas negara ke dalam infrastruktur pembayaran yang sudah ada, baik untuk kanal offline maupun online, guna mendukung transaksi dari dan ke luar negeri.
Meningkatkan kompetensi SDM internal, terutama dalam hal pemahaman teknis QRIS, manajemen risiko, konversi mata uang asing, serta penyesuaian sistem kas dan aplikasi pembayaran.
Mengembangkan strategi layanan dan akuisisi merchant dengan memanfaatkan QRIS sebagai keunggulan kompetitif dalam menarik wisatawan asing dan mendukung UMKM ekspor.
Mengoptimalkan kampanye edukasi dan promosi QRIS Antarnegara untuk mendorong adopsi lebih luas dan memperkuat citra sebagai penyedia layanan pembayaran yang inovatif dan global-ready.

Menyikapi Ekspansi QRIS Antarnegara ke Korea Selatan, India, Jepang, dan Cina

Ekspansi QRIS Antarnegara ke pasar strategis seperti Korea Selatan, India, Jepang, dan Cina menghadirkan peluang pertumbuhan yang besar bagi PJP. Namun, hal ini juga menuntut kesiapan dari sisi teknis, regulasi, dan pemahaman pasar.

Untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan peluang tersebut, berikut langkah yang dapat dilakukan:

Lakukan riset pasar dan studi perilaku konsumen lokal untuk menyesuaikan fitur layanan pembayaran yang ditawarkan.
Bangun kerja sama dengan mitra lokal, seperti bank koresponden, penyedia e-wallet, atau regulator pembayaran, untuk memastikan kelancaran implementasi QRIS.
Siapkan model bisnis dan skema tarif yang kompetitif, termasuk pengelolaan risiko nilai tukar dan transparansi biaya transaksi lintas negara.

Dengan pendekatan yang holistik dan strategis, QRIS Antarnegara dapat menjadi pengungkit pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi pelaku industri pembayaran di Indonesia.

Peran Artajasa dalam Membangun Infrastruktur Pembayaran Masa Depan

Sebagai salah satu lembaga switching terkemuka, Artajasa berperan penting dalam memastikan keterhubungan sistem pembayaran nasional dan internasional. Dalam konteks QRIS Antarnegara, dukungan Artajasa terhadap interoperabilitas menjadi kunci dalam menjamin kelancaran transaksi lintas batas. Melalui kerja sama strategis dengan bank dan fintech, Artajasa menyediakan infrastruktur yang andal, aman, dan siap untuk pertumbuhan volume transaksi global. Peran ini semakin signifikan dalam mendorong inklusi keuangan, memperkuat daya saing layanan pembayaran, dan menciptakan ekosistem digital yang lebih baik.

Kesimpulan: QRIS Antarnegara merepresentasikan masa depan sistem pembayaran digital yang terhubung secara global. Dengan pertumbuhan pengguna dan volume transaksi yang pesat, solusi ini menjadi peluang strategis bagi penyedia jasa pembayaran (PJP) untuk berekspansi ke pasar internasional, meningkatkan efisiensi operasional, serta mendukung digitalisasi UMKM. Melalui kesiapan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, dan kerja sama lintas negara, PJP dapat memanfaatkan QRIS Antarnegara sebagai jembatan menuju ekosistem keuangan yang lebih terbuka dan berdaya saing. Artajasa, sebagai pemain kunci dalam ekosistem switching nasional, turut memainkan peran vital dalam mewujudkan masa depan pembayaran digital Indonesia yang tangguh dan terintegrasi secara global.